Siapa yang dulu sewaktu kecil sering dinyanyikan oleh orang tuanya?
“ dondong opo salak
Duku cilik-cilik
Ngandong opo mbecak
Mlaku timik-timik”
Yah, aku sendiri sering dinyanyikan lagu itu oleh orang tuaku, bulekku dan budheku. Lagu yang mengiringiku ketika menaiki andong kakekku, ketika membeli dondong manis di Pamella, dan ketika makan salak.
Dulu aku tak faham apa maksud sebenarnya dari lagu bocah itu, baru akhir-akhir ini aku memahaminya, ternyata ada makna tersirat yang terkandung dalam lagu itu.
“dondong opo salak, duku cilik-cilik”
Dondong (kedondong) adalah buah yang kulit luarnya halus, namun daging buahnya kecut, isinya besar-besar dan berserabut. Buah ini menggambarkan seseorang yang hanya bagus penampilannya luarnya, sedang hatinya buruk, banyak memendam rasa iri, dengki, dan penyakit-penyakit hati lainnya.
Salak, adalah buah yang kulitnya keras, bahkan sering tangan orang terluka ketika mengupasnya. Namun, isinya manis,banyak orang yang suka memakannya. Buah ini menggambarkan orang yang buruk penampilan luarnya, namun hatinya begitu bersih dan suci.
Duku, adalah buah yang kulitnya halus, isinya pun enak dimakan. Buah ini menggambarkan seseorang yang memiliki kepribadian unggul, hendaknya kita seperti buah duku, bagus dari segi penampilan dan hatinya.
"Ngandong opo mbecak, mlaku timik-timik"
Ngandong, adalah menaiki sebuah kendaraan bernama Andong yang menggunakan kuda sebagai tenaganya. Sedang mbecak adalah menaiki kendaraan bernama becak yang menggunakan manusia sebagai tenaganya. Orang zaman dulu ternyata sama-sama menghargai tenaga hewan dan manusia. Ongkos Andong untuk membelikan makanan kepada kuda dan kusirnya, ongkos mbecak untuk hidup pak becak. Tidak ada unsur menganiaya hewan atau manusia, sesama makhluk Allah harus saling mencintai.
Mlaku timik-timik, berarti berjalan kaki, hal ini menggambarkan usaha orang zaman dahulu yang begitu keras, mampu berjalan berkilo-kilo, naik turun gunung untuk menghidupi keluarga. Subhanallah.
Zaman sekarang, di saat sarana transportasi telah memadai, orang semakin manja, ada hujan takut, ada panas menghindar, hanya mengurung diri di dalam rumah, atau menikmati AC mobil yang sejuk. Tidak dapat merasakan perjuangan dan penderitaan orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan.
0 comments:
Post a Comment