Tanggal 14-15 Februari 2009 aku mengikuti 2 acara permusyawaratan yaitu Musyawarah Besar Community of Santri Scholars 0f Ministry of Religius Affairs UGM (Mubes CSS MORA) dan Kongres Ikatan Keluarga Abiturien Mu’allimin Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta (Kongres IKMAMMM)
Acara Mubes CSS diadakan di Balai Kinanti UGM jam 08.00-15.30. senang rasanya ketemu dengan teman-teman yang dulu pernah tinggal satu atap denganku selama 2 bulan. Selain membahas tentang GBHK dan pemilihan ketua CSS UGM yang baru, acara ini juga mensosialisasikan hasil munas CSS di PP Sunan Pandanaran tanggal 5-7 Februari dan hiburan. Pemilihan diawali dengan penyampaian visa misi kandidat diikuti dengan tanya jawab, dan pada akhirnya terpilihlah mas Faishol untuk menggantikan mas Khoisol. Hiburannya hanya nyanyian yang diiringi musik akustik, namun aq cukup senang karena yang menyanyi adalah kakak kelasku di Mu’at Mb Sofi Nuria Melati dan yang dinyanyikan adalah lagu untuk Palestina yang menyayat hati “we will not go down”.
Seperti yang diketahui umum, bahwa yang namanya Ministry of Religious Affairs (boso jowone “Departemen Agama”) itu didominasi oleh orang nahdhiyyin. Nah, di Mubes ini, aku harus menempatkan diriku sebaik mungkin, tidak boleh ada fanatisme organisasi untuk dapat membangun persaudaraan yang solid di antara santri DepAg. Aku harus berusaha memahami perbedaan dasar yang ada pada santri Depag, ada yang dari pondok NU, Muhammadiyah, Persis, PKS, maupun yang netral. Sering aku berdiskusi dengan mereka untuk menambah wawasanku, yang paling parah selama 4,5 jam. Selama ini aku memang hidup di lingkungan Muhammadiyah, aku memang belajar tentang perbedaan itu, namun dari tokoh Muhammadiyah. Berdiskusi dengan mereka secara langsung itu lebih seru, pengetahuannya benar-benar fresh dari para kyai mereka, ketika argumen kita lemah karena hadits atau dalil yang dibawa, kita akan berusaha untuk terus berusaha mencari kebenarannya, bertanya kesana kemari, mambaca dan searching di internet untuk mendapatkan hal yang dapat menguatkan argumen. Aku tahu bahwa orang yang menolak kebenaran termasuk orang yang sombong. Hmm..ilmu Allah itu luas sekali, mulai saat itu aku berusaha untuk tidak terkotak pada pemahaman dari kalangan Muhammadiyah, belajar dari golongan lain ternyata sangat menantang, walaupun akhirnya aku kembali pada pemahaman awalku, setidaknya aku meyakini prinsip yang ku pegang dalam hidup bukan karena taqlid namun karena pengetahuanku sendiri. Dan yang perlu diingat, dalam hidup itu yang terpenting bukan saling setuju pendapat orang lain, namun saling memahami perbadaan pendapat yang ada.
Seusai mubes css, aku langsung menuju ke Madrasah Mu’aliimiin untuk mengikuti Kongres IKMAMMM,, sikap harus berubah, dari yang hetrogen menjadi homogen, dari kondisi yang didominasi nahdhiyyin berubah menjadi dominasi mutlak Muhammadiyah, karena sekarang aku berada di jantung Muhammadiyah.
harusnya aku lebih tenang dan nyante di Mu’in, karena tidak harus membuang banyak tenaga untuk memahami pendapat orang lain. Tapi itu hanya perasaan awal saja, ternyata konggres Ikmammm lebih menguras tenaga. Perbedaan pendapat tidak terjadi karena perbadaan pemahaman agama yang mendasar, namun karena background organisasi yang berbeda, tentunya setiap oragnisasi mempunyai karakteristik masing-masing. Petinggi dan senior IKMAMMM itu ada yang berasal dari IPM, HW, TS, IMM, dll. Kebanyakan dari mereka juga menjadi senior di organisasi masing-masing.
Pembahasan Tata Tertib aj memakan waktu berjam-jam, dari jam 17.30 hingga 22.30an..wow..belum lagi sidang komisi yang membahas tentang AD/ART...ckckck, subhanallah. Hingga acara yang dijadwalkan tanggal 15 siang selesai harus selesai jam 11an malam...molor yang amat sangat..
Perasaan hati di IKMAMMM makin campur aduk, ya capeklah, bosen, tapi seneng juga, karena ketemu teman-teman seperjuangan, kakak-kakak kelas yang hebat dan keren. Aku juga banyak belajar dari mereka yang sukses di organisasi, belajar dan berdakwah. Melihat mereka seakan-akan aku ini manusia yang bodoh dan tidak bermanfaat, saking hebatnya orang-orang yang berada di sekitarku.
Ada bererapa moment yang berharga menurutku.
pembacaan puisi untuk almarhumah Mb Buraida oleh Mas Abu Bakar, Puisi yang menyentuh hati, diberikan untuk orang yang mulia, yang insyaallah meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Aku pernah beberapa kali merasakan kehilangan teman, yang pergi mendahului kita bertemu Sang Maha Pencipta.
Kemudian ketika kumpul angkatan untuk membicarakan perwakilan yang akan dipilih untuk menjadi tim formatur. Harusnya dari mu’at08 Inung dan Santi yang mewakili, namun karena mereka musyrifah, jadi mereka harus pulang ke asrama sebelum maghrib, tinggal aku sendiri yang ada untuk mewakili mu’at08. Namun karena ada suatu alasan aku tidak sanggup untuk menjadi tim formatur, akhirnya dek Iqbal dengan Ikhlas mengajukan dirinya, padahal dia udah jadi ketua panitia + sibuk benget. Dan akhirnya memang dia terpilih menjadi tim formatur bersama Cahya Maulana untuk mewakili angakatan 2008. Maafkan aku dek Iqbal,,,semoga Allah mempermudah segala urusanmu.
0 comments:
Post a Comment